7 Cara Sederhana Menghemat Uang
Oleh Tim
AndrieWongso
Rabu, 10
September 2014
Kebanyakan
orang bisa menyimpan uang setiap bulan. Tapi, kebanyakan pula tak bisa
menjelaskan berapa banyak uang yang bisa disisihkan untuk ditabung atau
diinvestasikan. “Ya, seadanya sisa uang di akhir bulan.” Jawaban ini sering
kita dengar. Lebih apes lagi kalau Anda menjawab, “Ya, kalau ada sisa uang ya
ditabung,” atau “Bagaimana bisa menabung, cicilan saja masih banyak?”
Pola pikir
tersebut kurang tepat sebenarnya. Memiliki hutang, bukan berarti tidak bisa
menabung atau berinvestasi. Mengubah kebiasaan dalam mengatur keuangan bisa
jadi kunci sukses dalam membuat tumpukan uang di rekening semakin menggunung.
Berikut beberapa cara sederhana yang bisa Anda lakukan:
1.Gambarkan apa yang akan Anda miliki ketika sudah pensiun atau di masa tua.
Kebanyakan
dari kita tidak menyimpan uang untuk hari tua. Mungkin kita berpikir bahwa masa
itu masih lama, dipikirkan nanti saja. Nyatanya, gambaran seperti apa yang akan
Anda capai di masa tua adalah cara terbaik untuk mencapainya. Bila tidak punya
gambaran, bisa jadi Anda tidak punya apa-apa di masa tua. Jangan sampai ini
terjadi!
2. Tempeli kartu kredit dengan gambar tujuan finansial.
Kartu kredit
memang jadi salah satu ancaman keuangan besar bila kita salah dalam
menggunakannya. Agar tak sering menggunakan kartu kredit untuk hal remeh-temeh,
tempelkan gambaran tujuan finansial kita. Misalnya kita ingin membeli mobil
baru atau jalan-jalan ke luar negeri di kartu kredit Anda. Ketika Anda lapar
mata dan siap berbelanja barang tak penting, dijamin akan mengurungkan niat
ketika melihat gambar tersebut.
3. Mengunyah permen karet dan gunakan headphone ketika berbelanja.
Hal ini
berhubungan dengan cara pasar swalayan memanipulasi pikiran Anda. Mengunyah
permen karet akan mencegah keinginan berbelanja makanan karena ini dapat
membuat merasa kenyang. Sedangkan menggunakan headphone membuat Anda mengeblok
musik dari swalayan atau toko yang biasanya membuat Anda merasa sangat nyaman
dan betah. Ketika dua hal itu terjadi, jangan heran bila tangan tanpa sadar
mengambil barang yang sebenarnya tidak ingin kita beli ketika memasuki toko
tersebut.
4. Belanja berdasar bayaran per jam kita.
Belanjalah
berdasar hitungan uang yang Anda dapat dalam satu jam. Misalnya Anda mempunyai
pendapatan Rp8 juta per bulan. Dengan rata-rata kerja delapan jam kerja,
berarti dalam satu jam Anda dibayar atau mempunyai pendapatan Rp50 ribu. Nah,
ketika akan belanja misalnya baju seharga Rp300 ribu, setara tidak dengan kerja
Anda selama 6 jam? Bila koleksi baju di almari masih banyak, rasanya harga
tersebut terlalu mahal.
5. Kesampingkan kebiasaan buruk Anda dengan “mantra” baru.
Lagi-lagi
soal kebiasaan berbelanja. Ucapkan mantra berulang-ulang dalam hal kebiasaan
belanja. Misalnya, “Saya hanya membeli baju ketika dapat bonus.” Cara ini bisa
mengeblok kebiasaan membeli baju yang tidak diperlukan setiap kali gajian.
6. Gunakan trik khusus.
Anda memang
tidak selalu bisa mengendalikan diri dalam berbelanja terhadap barang yang menarik
hati. Tapi ada sedikit trik untuk mengatasinya. Jangan menyimpan informasi
kartu kredit pada toko online atau autofill data. Selain itu kurangi intensitas
belanja online dan biasakan belanja offline dengan kartu debit atau kalau bisa
uang tunai. Belanja online kadang membuat orang impulsif, karena bisa dilakukan
di kantor atau bahkan di sofa yang nyaman di ruang keluarga.
7. Bersenang-senang dalam menabung.
Buat
menabung menjadi kegiatan menyenangkan. Misalnya saja dalam enam bulan ke depan
Anda harus bisa menabung untuk mengganti home theater di rumah yang sudah
berusia lima tahun. Buat tantangan misalnya bila gagal menabung, Anda harus
menurunkan berat badan sebanyak 3 kg. Tapi kalau berhasil Anda boleh makan di
restoran favorit setiap minggu dalam satu bulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar